24 Mei 2008

Akord dan Progresi Akord

Pengantar

Apa jadinya kalau seseorang hanya mampu mengiringi penyanyi yang berganti-ganti kunci karena menyanyikan berbagai lagu secara medley dengan hanya menguasai “akord tiga jurus” dari satu kunci saja, seperti urutan akord C-F-G dalam kunci C mayor? Akibatnya bisa mencengangkan – dan menggelikan.

Akibat ini benar-benar terjadi dan saya saksikan sendiri. Sekitar pertengahan 1970-an, saya ikut pesta pergantian tahun di suatu kompleks yang dihuni para perantau dari Indonesia bagian Timur, kebanyakan dari Irian. Suatu barisan berpasangan, kebanyakan lelaki, dari orang Irian yang lagi mabuk karena minum kole (kolesom, merek sejenis minuman anggur murah) dan minuman keras sedang balengan – tari berpasangan mirip poloneis – sepanjang emperan suatu deretan kamar yang menghadap halaman luas dan jalan raya. Mereka menyanyi dengan bersemangat macam-macam lagu khas Irian, sambung-menyambung, mirip medley.

Saya ikut mengiringi nyanyian medley mereka dengan ukulele, sekitar satu jam. Tidak setiap lagu meneruskan kunci lagu sebelumnya; jadi, saya tinggal menyesuaikan kunci dan terus mengiringi mereka.

Saya berhenti sekitar pukul 4 pagi lalu seorang lelaki Irian – sebut saja Marten – mengambil alih iringan saya, kali ini pakai gitar 6 senar. Saya perhatikan, dia ingin iringi pakai kunci C. Tapi begitu dia mulai, penyanyi yang bersemangat dan menyanyi non-stop itu tanpa mereka sadari sudah pindah kunci di luar C. Marten ternyata tidak bisa main gitar di kunci lain kecuali di kunci C. Apa yang dia buat? Dalam keadaan suara ribut karena nyanyi itu, dia setel ulang gitar itu supaya iringannya cocok dengan setelannya. (Saya tidak akan dapat setelan gitar yang merdu dalam keadaan berisik.) Tapi begitu dia sudah ketemu setelan yang menurutnya cocok dan ingin iringi, penyanyi sudah pindah lagu lain dengan kunci yang lain lagi. Marten harus setel ulang gitarnya dan begitu mau iringi, penyanyi pindah lagu lain dengan kunci yang lain lagi. Selama sekitar 30 menit, kerja Marten bukan mengiringi mereka yang nyanyi tapi setel gitar. Begitu dia ketemu setelan lain sesudah 30 menit, pesta nyanyi sudah bubar dan dia berpuas diri dengan mengiringi siulannya sendiri!

Lain pengalaman Marten, lain pengalaman Tom (bukan nama sebenarnya). Berbeda dengan Marten, keahlian mengiringi nyanyiannya bersyarat.

Pada suatu waktu, Tom gampang sekali mengiringi nyanyiannya atau nyanyian temannya dengan ukulele, gitar, keyboard, organ, atau piano. Mengapa? Lembaran nyanyian yang dia miliki punya lambang-lambang akord yang mempermudah dia mengiringinya atau temannya.

Tapi pada waktu lain, dia kelabakan mengiringi nyanyiannya atau nyanyian temannya. Kali ini, lembaran nyanyian tidak punya catatan tentang akord dan urutannya. Terpaksa, dia memakai perasaannya saja untuk menetapkan akord-akord yang dipakai. Kebetulan ada temannya yang ahli musik yang segera tahu ada akord yang salah bunyinya karena tidak cocok dengan nyanyian yang dibawakan. Tom sendiri tidak menyadari bunyi akord yang salah itu.

Kalau Anda punya pengalaman mirip Marten dan Tom atau pengalaman mengiringi nyanyian yang terbatas atau kurang sekali dalam hal memakai akord dan urutannya sesuai aturan baku, Anda tidak usah berkecil hati. Ada banyak peminat musik yang ingin juga tahu lebih jauh tentang akord dan urutannya dan memakai aturannya yang baik dan benar untuk mengiringi lagu apa pun.

Akord adalah suatu gabungan tiga not atau lebih yang dimainkan bersama-sama. Akord C, misalnya, dibentuk paling kurang dari susunan not C-E-G atau do-mi-sol. Sementara itu, progresi akord adalah serangkaian akord yang dimainkan sebagai suatu kesatuan musikal, seperti dalam suatu nyanyian. Rangkaian akord berikut – dalam kunci C mayor – bisa Anda mainkan untuk mengiringi “Malam Kudus”, lagu Natal terkenal itu: C-C-G-C-F-C-F-C-G-G7-C-C-G7-C. Rangkaian akord seperti ini disebut “progresi akord”.

Buku kecil ini ditulis untuk menolong Anda mempelajari dan menguasai akord dan progresinya. Anda akan dituntun secara bertahap melalui penjelasan yang sederhana disertai contoh-contoh dan latihan-latihan.

Sesudah mempelajari dan menerapkan pelajaran dalam buku ini, Anda akan mengiringi lagu dengan memakai akord dan urutannya yang benar. Anda juga bisa mengiringi lagu yang tidak disertai lambang akordnya karena Anda akan tahu aturan yang benar untuk menetapkan pilihan dan urutan akord lagu seperti ini.

Buku ini ditulis untuk Anda yang baru mulai belajar memainkan akord dan urutannya. Secara bertahap, Anda akan dituntun dari tingkat pemula menuju tingkat madya dan akhirnya tingkat maju. Contoh-contoh penjelasan dan latihan-latihan memakai notasi balok, tablatur (notasi khusus untuk gitar), peta ritme untuk iringan gitar, dan rekaman.

Jakarta, 1 Januari 2008

Tidak ada komentar: